*Oleh : Kamadi Hasim
Pada bulan ini tepatnya tanggal 26 Mei 2011, Unhalu menyelenggarakan pesta demokrasi. Pada kali ini rakyat Unhalu akan memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
Cara mereka berkampanye tidak jauh berbeda dengan elite politik di Indonesia. Mulai dari pemasangan baligo, poster, pampflet. Bahkan ada sebagian calon yang datang langsung ke gedung perkuliahan, demi memperoleh suara yang maksimal. Tetapi dalam tata cara pelaksanaannya, mereka tidak secara gamblang memaparkan apa visi dan misi mereka mencalonkan diri. Selain itu sebagian dari mereka banyak yang tidak dikenal, terutama mahasiswa yang baru semester 2. Karena mereka yang mencalonkan diri, umumnya semester atas. Setiap baligo atau pampflet yang saya lihat pasti tertulis kata-kata “ingin membawa kelembagaan Unhalu ke arah yang lebil baik?” saya sendiri merasa heran, bahkan tertawa membacanya. Karena Ex Presiden Mahasiswanya saja tidak pernah memperbaiki kelembagaan mahasiswa di UnhaluI! Jadi, kemana mentalitas dan moralitas kaum elit politik kampus kita? Atau mereka hanya ingin berkuasa dan membangun singgasana pribadinya, tanpa menunjukkan kinerjanya kepada ribuan rakyat Unhalu yang telah memilihnya.
Seharusnya para calon jangan terlalu mengobral janji-janji yang belum tentu dapat dipenuhi, tetapi harus diwujudkan dengan bukti yang nyata. Saya sudah bosan bahkan muak mendengar janji-janji semacam itu. Sepertinya sudah tidak ada lagi kebenaran dalam ranah politik di Indonesia ini yang ada hanya kebusukan, bahkan busuknya perpolitikan sudah menjalar dalam ranah universitas. Apakah mereka para elit politik kampus mengerti apa makna demokrasi sebenarnya? Atau mereka hanya menelan mentah-mentah faham demokrasi tersebut, tanpa memahami arti demokrasi itu sendiri. Seharusnya mereka yang mencalonkan diri, mengetahui secara terperinci makna dari sebuah demokrasi. Jika perlu mereka harus melalui seleksi terlebih dahulu, apakah mereka layak untuk mencalonkan diri atau tidak? Supaya ditahun-tahun berikutnya, Unhalu tidak lagi keliru memilih seorang pemimpin. Karena seluruh rakyat Unhalu, merindukan figur seorang pemimpin yang mengerti apa yang terlintas dalam jiwa Unhalu. Kemudian yang membawa prospek cerah bagi dunia perpolitikan kampus. sedangkan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab atas jalannya pesta demokrasi pun, harus meningkatkan kinerjanya dan memiliki standarisasi para calon. Begitu carut-marutnya ranah politik di Unhalu, saya harap pesta demokrasi kali ini makin bertambah baik. semoga para calon yang terpilih, bisa menjalankan dan mewujudkan visi-misinya dengan baik, serta menggunakan kekuasaanya dengan bijak. Serta Dari segi calon, kinerja KPUM dan transparansinya harus lebih ditingkatkan.
*Profesi : Mahasiswa Fak. Teknik Unhalu
S1 - Teknik Sipil Angkatan '08